Jumat, 26 Februari 2021

Dirancang Produksi Serangga Mrutu (Makanan Walet) Sistem Portable !


Mrutu, serangga yang termasuk bangsa diptera. Kelompok ini hidup di daratan cenderung menyukai tempat terang dan gelap untuk bersembunyi, tidak bersifat kanibal. Untuk proses pengembangbiakan melalui larva/ulat pada usia 2-5 hari kemudian menjadi kepompong pada usia 6-12hari dan menetas menjadi serangga pada usia 13-20hari, setelah 4 jam hingga 7 jam kemudian baru bisa terbang.

Mrutu dapat dikembangbiakan untuk makanan burung walet dan sedang diujicobakan pada burung kicauan. Mrutu yang diternakan mengandung banyak zat gizi karena makanannya di formulasikan khusus agar setelah dimakan burung maka semua kebutuhan gizinya dapat terpenuhi.

Menternakkan mrutu membutuhkan ruang khusus umumnya dibuat bangunan dari beton dengan rancangan pintu, jendela dan sistem pemanenan yang dirancang pada ruangan tersebut. Ini membutuhkan biaya yang lumayan mahal seperti halnya pembuatan rumah burung walet yang dari beton.
Saya telah mengujicobakan dan berhasil dengan menternakkannya dalam ruang portable (yang dapat dipindah-pindahkan). Bentuk potable ini selain biayanya yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan bangunan beton dan ukuran standar juga dapat diterapkan untuk produksi skala rumah tangga, dimana dapat Mrutu diproduksi dalam jumlah kecil untuk burung walet dan juga kicauan.

Mrutu yang diproduksi dapat langsung disalurkan ke pintu masuk dan keluar walet pada rumah burung walet sehingga lebih efisien. Jika ingin dipanen tanpa disalurkan ke udara bebas, maka disalurkan dan disimpan dalam kantung plastik untuk dibekukan (panen mati), atau juga dikumpulkan dalam kotak yang memakai dinding kasa nyamuk.

Selain itu, dengan sistem portable maka mrutu dapat juga diproduksi untuk makanan burung kicauan skala rumah tangga. dengan biaya produksi yang relatif murah jika dibandingkan dengan membuat rumah produksi ukuran standar dari beton seperti rumah burung walet itu sendiri.

Tidak ada komentar: